Solok monitor id
Dinamika politik di bumi Arosuka makin memanas pasca terjadinya perseteruan antara Bupati kabupaten Solok Epiardi asda dengan koleganya ketua DPRD Dodi Hendra yang sempat sontak menghebohkan jagad raya sehingga seluruh mata tertuju pada kabupaten Solok.
Beberapa persoalan mulai muncul ke permukaan seperti Gembok Menggembok, Lapor melaporkan serta sampai lempar asbak dan sampai perseteruan anggota dewan dengan bupati dan beberapa persoalan hukum lainnya,semua pengamat cerita mulai ahli politik dan lain lainnya pun bermunculan disis lain persoalan salah menyalahkan pun terjadi sampai ke pemerintahan, ada apa gerangan dengan pasangan Asda Pandu yang katanya ingin Mambangkik Batang Tarandan
Dan yang tak kalah serunya lembaga Anti Korupsi pun seperti KPK datang ke bumi yang terkenal dingin tersebut, dan sempat melakukan kordinasi dengan bupati Solok Epiardi Asda.
pertanyaan masrakat ada sinyal apa dari KPK.
Mungkinkah ada sinyal baru buat kabupaten Solok dengan datangnya ( Komisi Pemberantasan Korupsi )
Terang bincang bincang masyarakat saat bercerita yang sempat kami kutip di beberapa kelompok masyarakat.
Selang beberapa lama muncul kabar Epiardi Asda selaku Bupati perintahkan untuk menggali aset aset yang ada di kabupaten Solok.
“Mungkinkah ini salah satu sinyal buat KPK
Namun cerita terhadap kabupaten Solok yang tadi nya dingin dingin empuk kini berubah menjadi cerita baru,
Yang lebih menarik lagi dengan adanya kunjungan kordinasi ketua DPRD kabupaten Solok Dodi Hendra dan Dendi yang juga terkenal fokal bersuara lantang menyampaikan aspirasi masyarakat.
Ada apakah gerangan dengan daerah kami ini cerita di tengah masyarakat.
Hiruk pikuk pemimpin tersebut menjadi buah bibir di tengah masyarakat
Gema Mambangkik Batang Tarandan
Mulai terbelah partai pengusung mulai pecah’ sepertinya Bupati Epiardi asda mulai memperlihatkan kepiawaian nya sebagai orang nomor 1 di kabupaten Solok
Terlihat saat melakukan Pelantikan 133
pejabat administrator dan pengawas dilingkungan Pemerintah kab Solok, yang dilantik mempergunakan baju serba hitam di halaman Masjid Agung Darussalam, Koto Baru, Jumat (29/10/2021) Tampa dihadiri oleh Wakil Bupati kabupaten Solok Jon Firman Pandu.
Namun mendapatkan cerita seloroh oleh Jon Firman Pandu yang dikutip dari beberapa media bahwasanya menurut Jon Firman Pandu Dirinya tak Diundang dalam proses pelantikan tersebut.
“Jon Pandu yang juga Ketua DPC Partai Gerindra itu pun mengaku bingung dengan seragam serba hitam yang dikenakan bupati hingga para pejabat yang dilantik. Menurutnya, hal tersebut merupakan tindakan ‘nyeleneh’ yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Apalagi, pakaian tersebut sepintas terlihat seperti seragam satpam alias security kata Jon Pandu sambil berkelakar
( Team 02)
215 total views, 2 views today
