Tangsel, Monitors.id| Terbentuknya ketua Cabor Woodball yang baru di jajaran pengurus Kota Tangsel disinyalir rekayasa, karena tidak sesuai dengan mekanisme struktur organisasi Cabor Woodball yang memang sudah terbentuk sebelumnya. Sertamerta ketua Cabor Woodball Provinsi Banten memberi mandat untuk pergantian ketua Cabor Woodball Kota Tangerang Selatan secara sepihak, memberikan dualisme kepemimpinan sehingga kericuhan dalam Cabor Woodball Kota Tangsel semakin tak menentu. Jum’at, 15/10/2021.
(Atlit Kota Tangsel peraih mendali emas di kejurnas Balik Papan Tahun 2018)
Melalaui kepemimpinan Cabor Woodball Kota Tangsel Tisyanto mengatakan, memberikan mandat ketua kepada orang baru tanpa mengundang atau musyawarah club cabor (IWBA) yang sudah tersusun sebelumnya itu tidak sah. Serta masa jabatan ketua Cabor Woodball yang lama belum berakhir dan sampai saat ini kepengurusan club Cabor Woodball (IWBA) masih belaku, katanya.
Sementara itu, dalam perjalanan pergerakan cabor woodball di kota tangsel tidak pernah mengalami kendala ataupun pergesekan antara club cabor lainnya. Seandainya ada pergantian ketua cabor, seharusnya diberitahukan kepada kami sebagai ketua cabor woodball (IWBA) Kota Tangsel yang sah melalui KONI Tangsel yang menaungi cabor woodball, tambahnya.
Kami menyebutkan bahwa ketua yang dipilih secara rekayasa oleh ketua cabor woodball Provinsi adalah cacat hukum. Kadispora Tangsel sebagai pengayoman olahraga seharusnya tidak memberikan lampu hijau sebelum melalui mekanisme musyawarah club cabor woodball (IWBA) Kota Tangsel dilaksanakan, oleh karena itu secara demokrasi Dispora Tangsel menunjuk atau mengadakan Muskot kembali, yang sah melalui mekanisme yang benar dengan mengundang semua club cabor Kota Tangsel dan KONI Tangsel sebagai jantungnya olahraga di Kota Tangsel, tuturnya.
Ditempat terpisah Darmansyah sebagai bendahara (IWBA) Cabor Woodball Kota Tangsel mengatakan, sangat menyayangkan apa yang telah dilakukan oleh ketua cabor woodball Provinsi dengan menujuk secara sepihak untuk menggantikan ketua cabor woodball yang lama. Tanpa ada pemberitahuan kepada kami dan surat pelepasan jabatan ketua yang lama tidak diketahui oleh ketua KONI Tangsel, seolah-olah ada konsfirasi dibalik semua ini, ucapnya.
Ketua cabor woodball (IWBA) Kota Tangsel Tisyanto diberhentikan oleh ketua cabor Woodbal Propinsi secara hukum itu tidak benar, itu jelas menyalahi prosedur yang berlaku untuk olahraga. Dan tidak ada wewenangnya seorang ketua cabor Provinsi memberhentikan ketua cabor Woodbal Kota Tangsel, apalagi tanpa mekanisme yang jelas, katanya.
Apabila masa jabatan ketua (IWBA) Kota Tangsel sudah berakhir maka kami adakan MusKotlub, itupun hanya club-club woodball dibawah Pemkot Tangsel yang menginginkan pergantian ketua woodball (IWBA) Kota Tangsel dan bukan wewenag ketua cabor woodball Provinsi yang melakukan pergantian tersebut, dengan asal tujuk saja, tambahnya.
Semua perlengkapan atribut kami masih lengkap atas pelantikan pertama yang disaksikan oleh jajaran pengurus cabor woodball dan ketua cabor woodball Provinsi bapak Suhendar Wijaya, dengan begitu kami telah sah karena pembentukan cabor woodball pertama di Kota Tangsel itu adalah kami, terangnya.
Informasi yang beredar akan dilakasanakan nanti acara WSBW Cup oleh ketua provinsi yang dihadiri oleh Walikota dan Kadispora Tangsel, itu harus di kroscek lagi keabsahannya agar tidak menimbulkan krodit yang berkepanjangan dan tak pernah selesai di jajaran Pemkot Tangsel. Undang kembali stakeholders dudukkan perkara menyangkut organisasi olahraga yang sebenarnya agar kepemimpinan tersebut tidak menjadi dualisme kepemimpinan, pungkasnya. (Red/Team 02).
205 total views, 1 views today