Solok monitors.id
Wakil Bupati Solok menyampaikan keprihatinannya terhadap meningkatnya angka permohonan perceraian di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurutnya, keluarga ASN harus dijaga dari keretakan karena dari rumah tangga yang sehat akan lahir masyarakat yang kuat.
Dalam berbagai kesempatan, Wabup menyampaikan pesan normatif seputar pentingnya membina rumah tangga yang sakinah dan bahaya perceraian terhadap moral sosial. Ia menekankan bahwa ASN memiliki tanggung jawab moral, tidak hanya dalam tugas pelayanan publik, tetapi juga dalam kehidupan pribadi yang menjadi panutan masyarakat.
Namun, pernyataan tersebut menuai respons kritis dari sejumlah pihak yang menilai bahwa pesan moral tersebut terasa timpang jika dicerminkan pada kondisi internal birokrasi Pemerintah Kabupaten Solok sendiri.
Sejumlah pengamat dan sumber internal menyoroti adanya dugaan ketidaksesuaian antara nilai yang disampaikan pimpinan daerah dan praktik yang terjadi di lingkungan birokrasi. Pertanyaan pun muncul: siapa yang sebenarnya perlu dibina? ASN yang sedang menghadapi dinamika rumah tangga, atau elit kekuasaan yang diduga menjadikan birokrasi sebagai pelampiasan konflik personal dan emosional?
Menurutnya, birokrasi yang sehat harus dibangun dari keteladanan, bukan hanya lewat ceramah moral sepihak. Ia menilai, jika rumah ASN dituntut untuk bebas dari perceraian, maka pemerintah daerah sebagai institusi juga harus bebas dari keretakan etika dan penyalahgunaan kekuasaan.
“Jika tidak, maka perceraian terbesar justru akan terjadi antara rakyat dan pemerintahnya — yaitu perceraian kepercayaan,” pungkasnya.
(Red 01*MT)
141 total views, 2 views today